IT Forensik dan IT Audit

IT FORENSIK DAN IT AUDIT


IT Forensik

Yang dimaksud dengan ilmu forensik Ilmu adalah ilmu apapun yang digunakan untuk tujuan hukum … (menyediakan) tidak memihak bukti ilmiah untuk digunakan dalam pengadilan hukum, dan dalam penyelidikan dan pengadilan pidana

Berikut adalah beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam IT forensik:

• Jumlah data yang perlu diteliti dalam tiap kasus meningkat setiap tahunnya;
• perangkat lunak Forensik tidak stabil saat memproses besar jumlah data;
• Penegakan Hukum memiliki backlog besar dalam memproses kasus dalam waktu tertentu;
• Lebih banyak dan tekanan lebih banyak ditempatkan pada penyidik forensik digital untuk menghasilkan hasil yang dapat diandalkan dalam waktu yang sedikit.

Dalam IT forensik kemampuan analisis sangat dibutuhkan,karena untuk mengetahui suatu fakta ataupun mengusut suatu kasus maka harus memiliki kemampuan logika dan analisis yang baik. Menurut kebiasaannya, analisa data komputer dihubungkan dengan data pada media penyimpanan komputer, sedangkan untuk analisa data jaringan dihubungkan dengan data yang melintas pada suatu jaringan. Sebagai alat dan teknik analisa yang sering digunakan, kedua displin ini sudah terjalin. Kombinasi antara kemampuan analisis data komputer dan jaringan sangat penting untuk menangani suatu kejadian dan sebagai pendukung operasional. Untuk kedua analisis data yaitu analisis data komputer dan jaringan, maka proses analisa terdiri atas tahap – tahap berikut :


1. Acquisition (didapatnya) : memperoleh data dari sumber yang mungkin untuk data yang relevan, serta memeriksakan prosedur untuk integritas data dari sumber data.
2. Examination (pengujian) : penggunaan metode otomatis untuk menyelidiki data yang diperoleh .
3. Utilization (pemanfaatan) : laporan dari hasil pengujian, yang mana meliputi penggunaan tindakan dalam pengujian dan saran untuk peningkatan.
4. Review (tinjauan ulang) : melakukan tinjauan ulang untuk proses dan praktek dalam konteks tugas yang sekarang untuk mengidentifikasi kekurangbijakan, kesalahan prosedur dan permasalahan lain yang perlu untuk ditinjau ulang. Pelajaran untuk mempelajari pada sepanjang tahap tinjauan ulang harus disatukan kedalam usaha analisa data berikutnya.


Investigasi dan penuntutan kejahatan komputer memiliki beberapa isu unik, seperti:
• Penyelidik dan pelaku memiliki kerangka waktu padat untuk investigasi.
• Informasinya tidak dapat diukur.
• Investigasi harus turut mencampuri tingkah laku normal bisnis organisasi.
• Pasti ada kesulitan dalam memperoleh bukti.
• Data yang berkaitan dengan investigasi kriminal harus berlokasi di komputer yang sama sebagaimana kebutuhan data bagi kelakuan normal bisnis (percampuran data).
• Dalam banyak hal, seorang ahli atau spesialis dibutuhkan.
• Lokasi yang melibatkan kriminal pasti terpisah secara geografis dari jarak yang cukup jauh dalam yurisdiksi yang berbeda.
• Banyak yurisdiksi telah memperluas definisi properti untuk memasukkan informasi elektronik.


IT Audit

Audit menurut Arens, et al. (2003) yang diterjemahkan oleh kanto Santoso Setiawan dan Tumbur Pasaribu adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan criteria-kriteria yang telah ditetapkan, dan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut. IT Audit adalah suatu proses kontrol pengujian terhadap infrastruktur teknologi informasi dimana berhubungan dengan masalah audit finansial dan audit internal.IT audit lebih dikenal dengan istilah EDP Auditing (Electronic Data Processing), biasanya digunakan untuk menguraikan dua jenis aktifitas yang berkaitan dengan komputer. IT Audit merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. IT Audit bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan kebutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi.

Jenis IT Audit
• Sistem dan aplikasi: untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
• Fasilitas pemrosesan informasi: untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
• Pengembangan sistem: untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.
• Arsitektur perusahaan dan manajemen TI: untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
• Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet: untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.

Alasan Penggunakan IT Audit

Ron Webber (Dekan Fakultas Teknologi Informasi, Monash University) dalam bukunya Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000) menyatakan beberapa alasan penting mengapa Audit IT perlu dilakukan, antara lain :

• Kerugian akibat kehilangan data.
• Kesalahan dalam pengambilan keputusan.
• Resiko kebocoran data.
• Penyalahgunaan komputer.
• Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan.
• Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
• Manfaat IT Audit
Manfaat penggunaan IT Audit dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

A. Manfaat pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
• Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun memenuhi acceptance criteria.
• Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
• Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.

B. Manfaat setelah sistem live (Post-Implementation Review)
• Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk penanganannya.
• Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.
• Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
• Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
• Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan pemeriksaan.
• Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan saran tindak lanjutnya.
• Tahapan/Prosedur IT Audit

Tahapan Perencanaan IT Audit
• Tahapan Perencanaan. Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
• Mengidentifikasikan resiko dan kendali. Tahap ini untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
• Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
• Mendokumentasikan dan mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan audit.
• Menyusun laporan.Hal ini mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.
0 Responses